Penemu Alat Pengukur Gempa Skala Richter
Charles Richter merupakan seorang ilmuwan seismologi dari Amerika Serikat yang lahir di Hamilton, Ohio, Amerika Serikat.
Ia berhasil menyelesaikan karirnya dengan menyabet gelar doctor di Institut California pada 1928.
Pertama kali bekerja di Carnegie, kemudian dilanjutkan di Institut Teknologi Kalifornia dimana ia tempat belajar sebelumnya.
Richter lahir pada 26 April 1900 di Overpeck, Ohio, Amerika dan meninggal pada 30 September 1985, Pasadena, California, Amerika.
Ia memiliki kekasih bernama Lillan Brand. Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu Los Angeles High School, Institut Teknologi California, Universitas Stanford.
Orang tua Charles Richter bernama Lillian Anna Richter, Fred W Kinsinger.
Ia juga menuliskan sebuah buku hasil karyanya, yakni Elementary Seismology, Seismicity of the Earth and Associated Phenomena.
Richter mengembangkan sebuah skala yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan gempa pada tahun 1935 yang dikenal sebagai skala Richter.
Skala untuk mengukur kekuatan gempa telah diperkenalkan terlebih dahulu sebelumnya oleh De Rossi pada tahun 1880 an dan Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Bagaimana Proses Penemuan Skala Richter Pengukur Gempa?
Terjadinya gempa yang ada di California menjadikan Charles Richter memikirkan suatu hal akan tejadinya hal itu.
Ia menginginkan bagaimana caranya untuk mengetahui darimana datangnya gempa tersebut dan skala besar yang dihasilkan dari gempa yang sudah terjadi.
Semenjak itu, Richter memikirkan untuk membuat alat yang dapat digunakan untuk mengukur gempa yang terjadi.
Pada abad ke 20 menjadi salah satu hal menarik dan menakutkan untuk ranah seismologi.
Pada tahun 1953 Charles Richter dan Beno Gutenberg menyusun skala pengukur gempa atau yang disebut sebagai Skala Richter.
Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran gempa yang ada di daerah Selatan California.
Hasil ciptaannya menggunakan algoritma dari amplitudo gelombang yang dicatat oleh seismograf Wood-Andersoon.
Saat terjadi getaran ringan, jarum seismografi bergerak 1000 kali, pada getaran menengah bergerak 10.000 kali dan pada getara yang dahsyat bergerak hingga 10 juta kali.
Jumlah pergerakan yang terjadi diperhitungkan dengan menggunakan skala Richter.
Ia merancang skala magnitudo baru yang didasarkan pada gelombang permukaan darat dan laut.
Saat ini skala richter dianggap sebagai patokan yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa.
Setiap terjadinya gempa dapat terdeteksi dengan menggunakan scala Richter.
Dengan ini akan menghasilkan berapa besar kekuatan gempa yang telah terjadi yang dapat dilihat dengan menggunakan alat tersebut.
Mengenal Skala Richter dan Perbedaannya dari MMI
Mengenal Skala Richter tentu sangatlah penting untuk kalian. Dengan ini gempa dapat terdeteksi berapa besar hasil yang didapatkan bila terjadi gempa.
Penggunaan Skala Richter lebih luas digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Apabila terjadi gempa bumi, maka kekuatannya akan terdeteksi dengan menggunakan alat yang satu ini.
Namun ada juga Skala Mercalli yang merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Alat ini diciptakan oleh seorang vulanologis yang berasal dari Italia, yakni Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.
Memang skala Richter sangat dikenal dunia sebagai pengukur gempa bumi yang tepat dan efektif.
Untuk Skala Mercalli sendiri terbagi menjadi 12 macam pecahan, berdasarkan informasi dari orang-orang yang sealmat gempa, mereka melakukan pembandingan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.
Skala Mercalli dimodifikasi oleh ahli seismologi untuk bisa mengukur kekuatan terjadinya gempa bumi di tempat tersebut.
Mengerti Arti Skala MMI
Skala MMI atau skala Modified Mercalli Intensity terdapat beberapa macam diantaranya sebagai berikut:
- I MMI
Getaran yang tidak dirasakan kecuali dalam keadaan yang luar biasa oleh beberapa orang.
- II MMI
Suatu getaran yang hanya dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung dan bergoyang atau bergerak.
- III MMI
Suatu getaran yang nyata dirasakan di dalam rumah, getarannya seakan-akan seperti ada truk yang lewat.
- IV MMI
Getaran yang dirasakan pada siang hari oleh orang banyak ketika berada di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
- V MMI
Suatu getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk, semua orang terbangun, gerabah pecah, barnag-barang berjatuhan, barang besar tampak goyang, bandul lonceng dapat berhenti.
- VI MMI
Suatu getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk yang terkejut dan lari keluar. Plester dan dinding jatuh, cerobong asap pabrik mengalami kerusakan ringan.
- VII MMI
Setiap orang yang keluar dari rumahnya, kerusakan pada rumah dengan bangunan kontruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik bisa retak dan juga hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
- VIII MMI
Untuk kerusakan ringan pada bangunan dengan kontruksi yang kuat, mengalami keretakan pada bangunan kontruksi yang kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air menjadi keruh.
- IX MMI
Suatu getaran yang mengakibatkan kerusakan bangunan yang kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak, rumah tampak berpindah dari pandemnya, pipa putus.
- X MMI
Bangunan dari kayu kuat rusak, rangka rumah lepas, tanah terbelah rel melengkung, tanah longspur.
- XI MMI
Kerusakan pada bangunan yang sedikit tetap berdiri, jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat digunakan sama sekali.
Memahami Warna Skala Intensitas Bumi
Dalam penerapan skala, kalian juga harus memahami berbagai macam warna yang ada pada skala intensitas Bumi.
Untuk setiap warnanya memiliki makna tersendiri, berikut penjelasannya!
- Putih
Warna putih menandakan tidak dapat dirasakan atau dirasakan oleh beberapa orang yang direkam menggunakan alat.
- Hijau
Wana hijau dapat dirasakan oleh orang banyak namun tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan yang terjadi.
Benda ringan akan bergoyang dan jendela kaca akan bergetar dengan sendirinya.
- Kuning
Warna kuning menggambarkan bagian non struktur bangunan dapat mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut dinding, genteng bergeser ataupun berjatuhan, dan lain-lain.
- Jingga
Warna jingga menggambarkan keretakan yang terjadi pada bangunan dinding sederhana, sebagian roboh dan kaca pecah.
Plester dinding lepas sebagian, genteng berjatuhan, dan struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
- Merah
Warna merah menjadi zona yang berbahaya, dimana sebagain dinding bangunan permanen roboh, struktur bangunan mengalami kerusakan berat, rel kereta api melengkung.
Dengan memahami berbagai warna dalam skala intensitas bumi akan menjadikan kalian lebih paham pastinya.
Masing-masing warna mendandakan kejadian yang telah terjadi di suatu tempat yang terkena gempa bumi.
Mungkin itu saja informasi yang dapat kami sampaikan mengenai biografi Richter dan bagaimana proses penemuannya.
Kalian juga bisa memahami lebih detail tentang skala Richter melalui beberapa ulasan yang sudah disampaikan di atas.
Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk kalian, terima kasih. (Disarikan dari berbagai sumber)
Posting Komentar untuk "Penemu Alat Pengukur Gempa Skala Richter "